Gubernur Sumbar Ikut Ritual, Ketua MUI Berang, Ada Frasa Bukan dari Islam
jpnn.com, PADANG - Majelis Ulama Indonesia Sumatera Barat (MUI Sumbar) menyesalkan sikap Gubernur Mahyeldi Ansharullah yang ikut membawa tanah dan air untuk ritual kendi Nusantara di Kalimantan Timur.
Ketua Umum MUI Sumbar Gusrizal Gazahar tidak setuju dengan ritual tersebut.
"Saya menyesalkan sikap Mahyeldi yang patuh begitu saja saat diperintahkan membawah tanah dan air ke IKN untuk ritual," kata Gusrizal seperti dikutip dari JPNN Sumbar, Selasa (15/3).
Menurut Gusrizal, dalam ritual kendi Nusantara tersebut terkandung keyakinan yang tidak sesuai dengan ajaran akidah tauhid.
"Saya khawatir masyarakat awam akan meniru sikap seperti itu," katanya.
Pria bergelar Datuak Palimo Basa ini menjelaskan ritual kendi Nusantara tidak bisa dilokalisasi masuk ke dalam ranah budaya semata.
"Seluruh tindakan dan perbuatan manusia akan dimintai pertanggungjawabannya," ujarnya.
Buya kelahiran Kabupaten Solok itu menilai ritual kendi Nusantara tidak bisa diterima dengan dalih simbolis ataupun alasan rasional lainnya.
Gubernur Sumbar ikut ritual dengan membawakan tanah dari Kabupaten Pasaman Barat ke ibu kota baru Nusantara.
- Zakat Dipakai untuk Membiayai Makan Gratis? Saleh: Perlu Kajian dan Pendapat Ulama
- MUI Perkuat Dukungan Kemanusiaan untuk Rakyat Palestina
- Pemprov Sumut & MUI Teken Piagam Kesepahaman Pembangunan Masyarakat Maju, Berakhlak
- Sikap MUI Terhadap Pemotongan Durasi Masa Tinggal Jemaah Haji, Singgung soal Subsidi
- Ritual Tahun Baru yang Sarat Tradisi dan Filosofi di Berbagai Negara
- Juru Dakwah Bakal Disertifikasi, Wantim MUI Memberi Masukan