Gubernur Sumbar Ikut Ritual, Ketua MUI Berang, Ada Frasa Bukan dari Islam
"Jelas sekali bahwa ritual itu memiliki landasan keyakinan yang bukan dari Islam," kata Gusrizal lagi.
Dia pun mengingatkan Mahyeldi tetap berkomitmen mengenakan aforisme pengamalan adat dan Islam dalam masyarakat Minangkabau, yakni Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
Filosofi Minang itu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai adat dilandaskan pada syariat dan syariat berlandaskan pada kitab Allah.
"Tak pantas ikut-ikutan membawa bagian tertentu dari tanah dan air di Sumbar. Itu bukan sikap beragama yang sesuai menurut Islam," tutur Gusrizal.
Gubernur Mahyeldi membawakan tanah dari Kabupaten Pasaman Barat untuk ritual ibu kota negara Nusantara, Senin kemarin.
Mahyeldi mendapatkan tanah itu dari Ophir, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat.
Kepala Dinas Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Sumbar Jasman Rizal mengakui perihal tanah itu.
"Tanahnya dari Pasaman Barat, dekat Ophir. Tanah yang paling bagus," kata Jasman Rizal saat diwawancara JPNN Sumbar, Senin (14/3). (mcr33/jpnn)
Gubernur Sumbar ikut ritual dengan membawakan tanah dari Kabupaten Pasaman Barat ke ibu kota baru Nusantara.
Redaktur & Reporter : Adek
- MUI Imbau Umat Islam Pilih Pemimpin yang Berintegritas, Tidak Terima Suap dan Politik Dinasti
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Kiai Marsudi Sampaikan Orasi Ilmiah di UIN Saizu Purwokerto
- Presiden Prabowo Dukung Kemerdekaan Palestina, MUI Bereaksi
- Mobil Maung Jadi Kendaraan Dinas Pejabat, MUI: Bukti Dukung Produk Dalam Negeri
- Duet Mahyeldi-Vasco Berpotensi Menang Telak, Unggul di 10 Kabupaten/Kota di Sumbar