Gubernur Sumbar ke Jerman Tanpa Izin
Gubernur Jatim dan Sumsel tak Berangkat
Jumat, 05 November 2010 – 08:59 WIB
PADANG -- Meski sudah diagendakan sejak lama, kunjungan ini tetap menuai pro kontra di tengah masyarakat. Jika kepala daerah pergi, masyarakat justru akan kocar-kacir. Seharusnya Gubernur mempertimbangkan hal ini secara matang. Perlu belajar lagi tentang prioritas. Hal itu disampaikan Pengamat Kebijakan Publik UNP, Eka Vidia. Irwan katanya, mesti sadar dengan posisinya saat ini sebagai kepala daerah, bukan sebagai lembaga legislatif yang bisa enteng pergi kunjungan kerja. Selepas ditinggal Gubernur Irwan Prayitno hingga Sabtu (6/11) ke Jerman, Wagub Muslim Kasim siap menggawangi Sumbar yang tengah dirundung bencana. Soal rasa empati Irwan Prayitno, Muslim memastikan pasangannya itu sangat berempati akan kondisi Sumbar, Mentawai khususnya. Muslim memastikan, berangkatnya Irwan ke negara itu tidak akan mempengaruhi penanggulangan bencana tsunami di Mentawai. "Kami sebagai pasangan kepala daerah, paham akan tugas masing-masing. Pembagian tugas sudah jelas, tidak ada masalah," ujar Muslim Kasim usai menerima bantuan dari Sabang Merauke Air Charter (SMAC) di ruang kerjanya, Rabu (3/11).
"Apalagi, Irwan baru saja menjabat sebagai gubernur. Warga kini menunggu gebrakan," tegasnya. Eka berpendapat, perjalanan dinas Gubernur ke Jerman kali ini bukan menjadi prioritas utama. Pasalnya, Gubernur hanya pergi untuk menjadi pembicara seminar promosi wisata. Kegiatan ini bisa dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tanpa Gubernur harus turun tangan langsung.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman berpendapat, seharusnya situasi psikologis masyarakat saat ini yang tengah menghadapi bencana, mengharuskan kehadiran gubernur. Karena baru tahu kalau Irwan ke Jerman, Irman tak bisa mencegahnya. "kalau saya tahu kepergiannya dari tiga hari lalu, saya bisa mengingatkannya agar jangan dulu meninggalkan Sumbar," kata Irman.
Baca Juga:
PADANG -- Meski sudah diagendakan sejak lama, kunjungan ini tetap menuai pro kontra di tengah masyarakat. Jika kepala daerah pergi, masyarakat justru
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah