Gubernur Zulkieflimansyah Berenang Beramai-ramai, Ruslan: Sudah Minta Maaf, Wajib Dimaafkan
Menurutnya, hal ini tentu berbeda jika misalnya gubernur kedapatan sengaja berkerumun atau mengumpulkan kerumunan di luar tugasnya sebagai kepala daerah.
"Kalau Gubernur kongkow-kongkow sama kepala OPD di sebuah coffee shop tanpa protokol kesehatan ya, pasti kami lebih duluan akan menyemprit beliau," katanya.
Namun, kata dia, apa yang dilakukan Gubernur Zulkieflimansyah ini berbeda, karena dia tengah mengunjungi rakyatnya dan kemudian mempersilakan mencoba kolam renang.
"Kalau karena ini gubernur terus disalahkan, kan bisa merembet masyarakat juga ikut disalahkan. Saya pikir, kritik dan saran boleh saja, tetapi jangan berlebihan," paparnya.
Ruslan menekankan, daripada sibuk mengungkit dan mengkritisi soal mandi di kolam, lebih baik semua pihak bercermin dan melakukan tindakan yang bisa menjadi teladan bagi masyarakat dalam hal penerapan protokol kesehatan.
"Banyak yang kritisi karena gubernur nggak pakai masker. Ya di kolam renang mana ada yang pakai masker? Masa mandi pun harus bermasker? Yang mengkritisi juga bercerminlah sudah taat belum dengan protokol Covid-19?" tanya RT.
Ia menegaskan, pihaknya tidak dalam posisi membela Gubernur Zulkieflimansyah dalam hal ini.
Hanya saja, ia perlu bersuara, agar masalah seperti ini tidak menjadi polemik yang justru kontra produktif bagi pembangunan daerah di NTB.
Anggota DPRD NTB dari Fraksi PDIP Ruslan Turmuzi meminta polemik Gubernur NTB Zulkieflimansyah mandi beramai-ramai di kolam renang disudahi. Masih banyak hal lain yang perlu dibahas untuk pembangunan NTB.
- Iqbal-Dinda Unggul Signifikan di Pilgub NTB, Zul-Uhel Kian Suram
- Polisi Tangkap Buronan Asal Bima NTB
- 3 Cagub NTB Ungkap Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Guru Honorer
- Kurang Bayar Gaji PPPK Sudah Dibereskan, Alhamdulillah
- KPK dan DLHK Tertibkan Tambang Emas Ilegal di Lombok Barat
- Resmikan Smelter Tembaga, Jokowi: Kebutuhan Produk Harus Bergantung pada Indonesia