Gufron Mendesak Polri Buka Saja Motif Pembunuhan Brigadir J Meski Sensitif
![Gufron Mendesak Polri Buka Saja Motif Pembunuhan Brigadir J Meski Sensitif](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/08/19/direktur-eksekutif-imparsial-gufron-mabruri-soroti-motif-pem-72d5.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Imparsial Gufron Mabruri mendesak Mabes Polri buka-bukaan soal motif pembunuhan Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Gufron mendorong motif tersebut dibuka ke publik meski menurut Menko Polhukam Mahfud MD kontennya sensitif dan hanya boleh didengar orang dewasa.
"Publik punya hak untuk tahu, karena yang melakukan adalah pejabat publik dan perwira tinggi dalam kepolisian," kata Gufron dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/8).
Dia pun mempertanyakan motif sensitif apa yang terjadi sehingga Brigadir J harus dihabisi. Apakah benar terjadi pelecehan seksual atau ada yang lain.
"Apa mungkin juga perselingkuhan? Atau apa? Penyidik harus menjelaskan kepada publik agar isu motif ini tidak menjadi liar kemana-mana," bebernya.
Gufron menyebut isu dugaan perselingkuhan berkembang sangat kuat di publik. Kalaupun hal itu yang melatarbelakangi seorang jenderal polisi tega membunuh ajudannya, berarti kasus ini merupakan persoalan personal dan pribadi saja.
Namun, katanya, spekulasi motif di publik yang sangat beragam disertai pengalihan isu yang ke sana sini bisa berdampak negatif bagi institusi Polri sendiri.
"Oleh karena itu penting bagi Mabes Polri untuk menjelaskan motif pembunuhan sesungguhnya yang terjadi," ucap Gufron.
Direktur Eksekutif Imparsial Gufron Mabruri mendesak tim khusus Polri membuka saja motif pembunuhan Brigadir J meski kontennya sensitif.
- Hasil Survei Terbaru Ungkap Sejumlah Alasan Polri Perlu Reformasi dan Reposisi
- Berikut Daftar 22 Pati Polri yang Mendapat Kenaikan Pangkat
- Gelar RUPS, Asabri Berkomitmen Tingkatkan Layanan Berkualitas & Digitalisasi
- Kapolri Terima Audiensi FKN, Perkuat Komitmen Jaga Kerukunan dan Kearifan Lokal
- Kerja Sama Polri-PBNU Dinilai Efektif Kurangi Kekerasan di Pesantren
- KPK, Kejagung, Polri Didemo Lagi, Desak Usut Tuntas Kasus Hasto