Gugatan Class Action ke Anies Baswedan Dicurigai Bermuatan Politis
jpnn.com, JAKARTA - Gugatan class action terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai sah-sah saja, selama murni dilakukan warga Jakarta. Terutama mereka yang menjadi korban akibat bencana banjir yang menerjang ibu kota negara awal 2020.
"Saya kira selama gugatan itu dilakukan oleh warga Jakarta, ya sah-sah saja. Kan menggugatnya pun secara perdata," ujar pengamat politik Ujang Komarudin kepada JPNN.com, Sabtu (18/1).
Meski demikian, Ujang juga menilai wajar jika ada pihak yang mencurigai gugatan itu bermuatan politis.
"Gugatan tersebut sepertinya juga ada muatan politiknya. Pertama, ada yang memobilisasi untuk menggugat," ucapnya.
Alasan lain, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menyebut gugatan juga dilakukan korban banjir di luar Jakarta.
"Jadi lucu juga, yang banjir di Tengerang, tetapi menggungatnya ke Anies. Harusnya menggugat ke bupati atau wali kotanya," kata Ujang.
Sebelumnya, Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta 2020 mencatat setidaknya ada 600 warga yang mengajukan gugatan class action terkait banjir.
Menurut Kuasa hukum warga terdampak banjir Azas Tigor Nainggolan, Gubernur DKI Jakarta dianggap lalai mengantisipasi banjir. Tidak mempersiapkan berjalannya sistem peringatan dini dan tak adanya sistem bantuan darurat yang cepat saat banjir terjadi.(gir/jpnn)
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai gugatan class action terhadap Anies Baswedan bermuatan politik karena ada yang memobilisasi untuk menggugat.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies