Gugatan Larangan Bepergian dari Australia Selama Pandemi Disidangkan di Sydney

"Keterangan ini menunjukkan betapa perlunya saya segera datang (ke Jerman)," ujarnya.
Philine mengatakan kesehatan ayahnya kemudian menurun cepat dan akhirnya ia mendapat telepon dari kakaknya yang ada di Jerman.
"Dia menyampaikan ayah kami sudah tiada," katanya.
"Saya tidak bertemu dengan ayah selama tiga setengah tahun. Bahkan tak sempat bicara sama sekali karena kondisi mentalnya yang buruk. Juga karena tubuhnya dipasangi berbagai alat, jadi sulit bicara lewat telepon," jelas Philine.
Meski sudah mengirimkan surat kematian, dengan terjemahan surat yang ditulis ibunya, permintaan Philine ketiga kalinya untuk ke Jerman tetap ditolak.
"Saya sangat sedih dan merasa didiskriminasi. Hak azasi saya dilanggar," katanya.
Dalam usahanya yang keempat kali, Philine akhirnya mendapatkan izin bepergian ke Jerman.
Dia dan anak-anaknya sejak itu sudah kembali lagi ke rumah mereka di Brisbane, setelah menjalani karantina di hotel.
Selama setahun terakhir warga Australia dilarang bepergian ke luar negeri karena pandemi COVID-19, dan sekarang larangan itu digugat di Pengadilan Federal di Sydney
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia