Gugatan Terhadap Pembangunan Masjid Bendigo Kembali Ditolak
Pembela yang mendampingi kedua warga yang menggugat ini, Peter King, bersikukuh bahwa baik VCAT maupun Pemkot Bendigo tidak mempertimbangkan "dampak sosial" kehadiran masjid di kota itu.
Namun menurut pengadilan, kebebasan beragama merupakan hak azasi manusia (HAM), dan menjalankan ibadah menurut agama tersebut "sama sekali tidak bisa dianggap membawa dampak sosial buruk".
Dalam persidangan terungkap bahwa ada 254 keberatan yang diajukan oleh warga.
Pengacara Pemkot dan developoer masjid, meminta pengadilan untuk memerintahkan kepada Hoskin dan Howard untuk segera membayar segala biaya hukum yang timbul.
Hoskin mengatakan dia telah berusaha melakukan penggalangan dana untuk menutupi segala biaya hukum terseut.
Kelompok yang mendukung pembangunan masjid menyatakan keputusan VCAT ini sebagai berita positif.
"Ini hari penting bagi warga Bendigo, bagi reputasi dan masa depan kota ini," demikian dikatakan dalam laman Facebook Believe in Bendigo.
"Semoga kini kita bisa melupakan sejarah konyol yang sempat muncul di kota ini dan kita kembali bisa mendukung kota Bendigo yang modern," tambahnya.
Pembangunan Masjid Bendigo semakin mendekati kenyataan setelah peradilan banding negara bagian Victoria, Australia, menolak gugatan atas rencana
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki