Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi Menilai Unilever Proaktif dan Terbuka

Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi Menilai Unilever Proaktif dan Terbuka
Ilustrasi seorang pekerja medis melakukan tes pelatihan walk-in style polymerase chain reaction (PCR). Foto: ANTARA/Reuters

Meski peraturan menyebutkan tes lanjutan diwajibkan bagi mereka yang terdeteksi melalui contact tracing saja, Unilever mengutamakan keselamatan dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 265 orang.

Tim Gugus Tugas juga mengapresiasi langkah Unilever Indonesia yang telah melapor sehingga dapat dilakukan pengecekan secara cepat.

Keterbukaan dan kecepatan penanganan, kata Alamsyah, menjadi faktor yang penting dalam usaha bersama untuk memitigasi dan mengambil langkah-langkah ke depannya sehingga penyebaran COVID-19 dapat diputus.

Sancoyo Antarikso, Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk menegaskan bahwa kesehatan, keselamatan karyawan juga keamanan masyarakat di sekitar area pabrik saat ini adalah prioritas utama perusahaan.

Karena itu, Unilever telah melakukan berbagai langkah nyata. Mulai menghentikan sementara operasional di gedung TBB untuk dilakukan pembersihan dan sterilisasi secara menyeluruh, sejak Jum’at, 26 Juni 2020, hingga waktu yang akan ditentukan kemudian.

Kemudian, secara berkala berkomunikasi, berkoordinasi, dan melaporkan resmi mengenai situasi tersebut kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.

Bahkan, melakukan penelusuran internal secara mandiri sejak 26 Juni dan langsung melakukan tes PCR kepada karyawan yang diduga memiliki kontak langsung dan tidak langsung dengan para karyawan tersebut.

“Untuk lebih memastikan kondisi kesehatan karyawan, pada tanggal 29 Juni kami mewajibkan seluruh karyawan TBB menjalani PCR test,” ujar Sancoyo.

Gugus Tugas bersama Unilever Indonesia telah bekerja sama untuk menekan penyebaran COVID-19 di salah satu area pabrik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News