Gugus Tugas Kembangkan Sistem Pendeteksi Corona
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut pihaknya tengah mengembangkan sebuah sistem yang dapat mendeteksi seseorang berpotensi terjangkiti corona. Dengan begitu, pemerintah dapat memetakan daerah yang berisiko terjadinya penyebaran virus corona.
"Jadi, kami dari gugus tugas sudah mengembangkan suatu sistem yang segera sebentar lagi bisa disampaikan pada publik," kata dalam keterangan resminya yang disiarkan melalui Youtube di akun Indonesia, Rabu (18/3).
Selain itu, kata dia, sistem yang dikembangkan itu dapat menyusuri kontak pasien positif corona. Pemerintah tidak lagi mengandalkan cara konvensional menelusuri kontak pasien positif virus corona.
"Jadi, pelaksanaannya tidak hanya dilakukan dengan pelacakan sistem konvensional dengan mempertanyakan kontaknya siapa saja pada hari itu, berapa lama, dan di mana,” sambungnya.
Wiku menambahkan, sistem yang digunakan terkoneksi dengan fasilitas kesehatan baik di tingkat puskesmas dan rumah sakit. Dia berharap, hal tersebut mampu membatasi penyebaran virus covid-19.
Namun, dia enggan membeberkan lebih lanjut dari sistem yang dimaksud. "Jadi kami menggunakan teknologi IT sehingga kami juga bisa mendapatkan itu dan nanti berhubungan dengan fasilitas kesehatan baik tempat Puskesmas dan rumah sakit sehingga semua bisa memastikan proses penyebarannya untuk bisa dibatasi,” kata Wiku. (mg10/jpnn)
Sistem yang dikembangkan itu dapat menyusuri kontak pasien positif corona. Pemerintah tidak lagi mengandalkan cara konvensional menelusuri kontak pasien positif virus corona.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila