Gula Jadi Penyebab Kanker Payudara?
jpnn.com - Sebuah penelitian yang diterbitkan pada awal tahun ini oleh Cancer Research, para peneliti mengeksplorasi hubungan antara diet barat dan kanker.
University of Texas Anderson Cancer Center melakukan empat penelitian yang melibatkan menempatkan tikus dalam kelompok diet acak.
Enam bulan kemudian, mereka menemukan bahwa dalam makanan kontrol pati, 30 persen tikus memiliki tumor terukur.
Dalam diet yang kaya sukrosa, khususnya fruktosa dalam makanan (seperti gula meja dan sirup jagung), 50 persen hingga 58 persen tikus mengembangkan tumor mammae.
Menurut profesor Lorenzo Cohen, fruktosa ada "di mana-mana dalam sistem makanan."
Sejumlah besar tikus juga mengembangkan metastase paru-paru dibandingkan dengan makanan kontrol pati.
"Kami menemukan bahwa asupan sukrosa pada tikus yang sebanding dengan tingkat makanan barat, menyebabkan peningkatan pertumbuhan tumor dan metastasis, bila dibandingkan dengan makanan dengan kadar gula non-gula," kata asisten profesor, Peiying Yang, seperti dilansir laman MSN, Selasa (17/4).
Menurut Yang, hal ini terutama disebabkan oleh "peningkatan ekspresi 12-LOX dan asam lemak terkait yang disebut 12-HETE."
Studi di masa lalu telah menunjukkan bahwa asupan gula tinggi dalam makanan memiliki dampak pada perkembangan kanker payudara.
- PTPN Group & SGN Launching Gerakan Menuju Swasembada Gula Indonesia
- Mayapada Breast Clinic jadi Layanan Terpadu untuk Kanker Payudara
- PTPN Group Sumbang Kenaikan Produksi Gula Nasional
- PTPN Group Luncurkan 4 Varietas Tebu Unggulan
- Kenali Tips Meminimalisir Resiko Kanker Payudara Bersama Charm & Charmnap
- Cegah Diabetes dengan Dua Cara Ini, Ampuh Menjaga Gula Darah