Gula Langka di Pasaran, HIPPI Dorong Pengembangan Pemanis Alternatif

Gula Langka di Pasaran, HIPPI Dorong Pengembangan Pemanis Alternatif
Ilustrasi Gula. Foto: Pixabay

“Bahkan dibandingkan Thailand, rendemen kita jauh tertinggal,” kata Bambang.

Beberapa hal, menurut Bambang, menjadi penyebab rendahnya rendemen. Pertama, karena tebu di Indonesia sering telat masuk pabrik. Idealnya dalam waktu 2-3 hari setelah panen, tebu sudah harus digiling. 
Tetapi di Indonesia jauh lebih lama dari itu sehingga kadar airnya menjadi jauh berkurang. 

“Selain itu, mesin di pabrik gula Indonesia juga sudah tua, ada yang lebih dari 100 tahun,” tandas Bambang.(chi/jpnn)

Ini perlu diantisipasi dengan memperbanyak industri pemanis alternatif pengganti gula. Mendorong pemanis alternatif adalah solusi persoalan gula di Tanah Air.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News