Gula Rafinasi Berpotensi Merembes 600 ribu Ton
Senin, 20 Juni 2011 – 11:02 WIB
JAKARTA - Proses audit yang terlalu lama bakal berpotensi pada perembesan gula rafinasi dalam jumlah lebih besar. Sebelum ini, Kementerian Perdagangan berencana melakukan audit terhadap delapan industri gula rafinasi. Audit tersebut sebagai respons atas keluhan mengenai ditemukannya gula rafinasi di tingkat konsumen. Ditargetkan, hasil audit akan keluar pada dua bulan lagi. Dia pesimistis pasca audit dapat menjamin gula rafinasi tidak merembes. Karena, bukti perembesan sudah terjadi sejak dua tahun lalu tapi sampai kini masih terjadi. "Padahal, dulu mereka (industri gula rafinasi, red) sudah membuat pernyataan agar tidak merembes. Nyatanya, masih dijual di pasaran. Karena harganya murah juga sih," tandas Natsir.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik, Natsir Mansyur mengatakan proses audit yang akan dilakukan pemerintah terbilang lama. "Raw sugar tersebut disiapkan untuk menghadapi lebaran. Artinya, mereka sudah order dua bulan lalu dan akan di-delivery bulan-bulan ini. Nah kalau audit perlu dua bulan, itu terlalu lama," ucap Natsir Mansyur.
Baca Juga:
Disebutkan, potensi gula rafinasi yang merembes dapat dihitung dari kuota impor raw sugar tahun ini. Total jatah untuk delapan gula rafinasi tersebut sejumlah 2,4 juta ton. Namun, daya serap industri pengguna yang tidak sebanding dengan kemampuan produksi membuat gula berpotensi menyerap. Diperkirakan gula yang tidak terserap 25 persen dari produksi atau mencapai 600 ribu ton.
Baca Juga:
JAKARTA - Proses audit yang terlalu lama bakal berpotensi pada perembesan gula rafinasi dalam jumlah lebih besar. Sebelum ini, Kementerian Perdagangan
BERITA TERKAIT
- Erwin Aksa: Persiapan Rapimnas Kadin 2024 Berjalan Baik dan Sesuai Rencana
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser
- Gelar Operasi Gempur II, Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%