Gulirkan Interpelasi, Golkar Dianggap Bodohi Rakyat

Gulirkan Interpelasi, Golkar Dianggap Bodohi Rakyat
Gulirkan Interpelasi, Golkar Dianggap Bodohi Rakyat
Iberamsjah mengingatkan, lembaga pengadilan yang memberikan hukuman terlalu ringan bagi para koruptor  jangan pula didukung secara politik oleh parpol. "Rakyat tidak akan mendukung interpelasi moratorium pemberian remisi,” tegasnya.

Disebutkan pula Iberamsjah, parpol  dan politisi yang tidak korup harusnya menggulirkan amandemen UU Tipikor. Terutama, pasal yang mengatur sanksi bagi para koruptor untuk memberikan hukuman minimal 10 tahun sampai hukuman mati.  "Bukan malah mendukung pemberian remisi," jelasnya.

Iberamsjah mengatakan partai yang paling tidak dia percayai di negeri ini adalah Partai Golkar. Tegasnya, Partai Golkar selalu memainkan politik muka dua sejak berdiri sampai hari ini. "Rakyat  juga tidak bodoh untuk tahu hal ini," ujarnya.

Dirinya pun mengaku tidak heran dengan sikap Golkar yang seperti ini,  karena memang begitulah  adanya. “Tengok saja contohnya dalam kasus Century, disini Golkar jelas memainkan politik muka dua, satu sisi dia berada dalam setgab, di sisi lain Golkar menggembosi pimpinan koalisi. Hal yang sama terjadi dalam interpelasi ini, di satu sisi berlagak menegakkan hukum, di sisi lain Golkar mau membela para kadernya yang korup,” paparnya. (boy/jpnn)

JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah mengatakan partai politik tak seharusnya membela koruptor. Seperti yang dilakukan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News