Gunakan Bahasa Daerah, Bantu Hemat Anggaran Negara

Gunakan Bahasa Daerah, Bantu Hemat Anggaran Negara
KARYA - Sanny Gaddafi, web developer dari situs pertemanan Fupei, saat menunjukkan salah satu tampilan Fupei dalam bentuk mobile. Foto: Tri Mujoko Bayuaji/Jawa Pos.
Disebut Fupei karena situs itu untuk pertemanan khusus orang Indonesia. Simak saja kepanjangannya: Friends Uniting Program Especially Indonesian. Slogan yang dimiliki Fupei pun sangat sederhana: without friends, we're nothing (tanpa teman, kita bukan siapa-siapa, Red). "Karena memang tanpa member, Fupei tidak akan menjadi apa-apa," jelasnya.

Setiap waktu, Fupei terus berkembang. Seperti halnya situs pertemanan, Fupei juga memiliki fitur status, forum, album foto, musik, video, blog, ataupun game. Karena situs ini dibuat asli Indonesia, pengembangan yang dilakukan pun memasukkan konten lokal yang tidak dimiliki situs pertemanan lain. "Yang paling terasa adalah bahasa daerah. Ada lima bahasa daerah yang sudah masuk di Fupei," ujarnya bangga.

Lima bahasa daerah yang sudah dikembangkan adalah bahasa Jawa, Betawi, Sunda, Minang dan Bugis. Sanny bertutur, keberadaan lima bahasa itu tidak akan terjadi tanpa bantuan Fupeis. Untuk satu bahasa daerah yang dikembangkan, paling tidak ada 10 member yang membantu Sanny.

Misalnya, untuk mengganti satu kata bahasa Indonesia menjadi bahasa Jawa, perlu perdebatan antar-Fupeis. Menurut Sanny, ada ribuan kata yang dimasukkan para Fupeis. Contohnya untuk kata "anda", ada member yang menyodorkan kata "kowe", "sampeyan" dan sebagainya. Demikian juga untuk bahasa Betawi. Ada yang menyodorkan "lu", atau "ente" sebagai pengantar.

Keberadaan Fupei memang belum setenar Facebook atau Twitter. Namun, mengandalkan konten yang lebih meng-Indonesia, termasuk penggunaan bahasa lokal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News