Gunakan Bom Kluster, Kerahkan Tentara Anak
Pro-Kadhafi saat Menyerbu Misrata
Minggu, 17 April 2011 – 12:21 WIB
Tapi, temuan New York Times berupa serpihan bom, bomblet (bom dalam bentuk kecil yang terkandung dalam bom kluster), serta korban jiwa tersebut telah diverifikasi Human Rights Watch yang berbasis di New York. Kelompok pengadvokasi hak asasi manusia itu pun meminta rezim Kadhafi untuk menghentikan penggunaan kedua senjata itu.
"Sangatlah keji kalau rezim penguasa di Libya menggunakan senjata tak pandang bulu itu, terutama di wilayah padat warga sipil. Bom kluster itu akurasinya rendah dan tak bisa diandalkan," kata Steve Goose dari divisi senjata Human Rights Watch, kepada New York Times.
Bom kluster yang dipakai di Libya adalah jenis MAT-120 yang didalamnya mengandung 21 bomblet. Begitu ditembakkan, bom buatan Spanyol pada 2007 setahun sebelum Negeri Matador itu meneken penghentian pembuatan dan pemakaian bom kluster itu akan menyebar tak tentu arah.
Dari tiga bom yang ditemukan New York Times, satu menyasar ambulas, satunya lagi meledak tak jauh dari rumah sakit. Sedangkan Grad yang tiap roketnya mampu membunuh delapan orang, menurut saksi mata dan korban luka, disebut telah membunuh puluhan orang.
MISRATA - Masih ingat dengan serangan Israel ke Jalur Gaza pada Desember 2008-Januari 2009? Atau serbuan Amerika Serikat (AS) ke Afghanistan pada
BERITA TERKAIT
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya