Gunakan Masker Saat Paripurna Dinilai Bentuk Kritik Pimpinan DPR

Gunakan Masker Saat Paripurna Dinilai Bentuk Kritik Pimpinan DPR
Gunakan Masker Saat Paripurna Dinilai Bentuk Kritik Pimpinan DPR

jpnn.com - bDirektur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indoensia (Sigma) Said Salahudin menilai, penggunaan masker oleh pimpinan DPR sebagaimana diperlihatkan saat  memimpin rapat paripurna di Gedung Parlemen, Jumat (30/10), memang tidak lazim.  

Karena itu kalau ada yang berpendapat hal tersebut ganjil, menurut Said memang ganjil. Sebaab memang tidak lumrah. Namun kalau ada yang berpandangan hal tersebut tidak pantas, tidak etis, pencitraan, dagelan, apalagi disebut contempt of parliament, Said mengaku tidak sependapat. 

"Apa yang ditunjukan pimpinan DPR itu kan hanya sekadar aksi satire terhadap pemerintah yang dianggap lamban menyelesaikan persoalan kabut asap. Aksi satire tidak tunggal bermakna parodi, tetapi juga bisa dimaknai sebagai sindiran ironi," ujarnya.

Selain itu, Said juga mengaku menangkap kesan penggunaan masker dimaksudkan oleh pimpinan DPR sebagai simbol empati, keprihatinan dan keresahan atas apa yang dialami oleh rakyat yang menjadi korban asap. Sebagai wakil rakyat pimpinan dewan seperti ingin merasakan kepedihan rakyat yang mereka wakili. 

"Menggunakan masker itu kan menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan membuat orang agak sedikit sulit bernafas. Nah, rasa tidak nyaman itulah yang saya kira juga ingin dirasakan oleh Pimpinan DPR," katanya.

Karena Said menilai aksi yang diperlihatkan pimpinan DPR bukan sejenis parodi atau dagelan politik. Tidak pula tergolong sebagai perbuatan tidak etis, apalagi jika disebut melecehkan parlemen.(gir/jpnn)


bDirektur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indoensia (Sigma) Said Salahudin menilai, penggunaan masker oleh pimpinan DPR sebagaimana diperlihatkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News