Gunakan Mekanisme Baru, BOS Tetap Bocor
Kamis, 16 Februari 2012 – 06:26 WIB

Gunakan Mekanisme Baru, BOS Tetap Bocor
JAKARTA - Mekanisme baru pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ternyata masih bisa diselewengkan. Contohnya di Garut, Jawa Barat. Dilaporkan kalau dana BOS triwulan pertama 2012 telah bocor sampai 10 persen. Kebocoran terjadi karena kepala sekolah tetap dimintai pungutan oleh sejumlah orang di dinas pendidikan daerah setempat.
Laporan kebocoran dana BOS itu diungkap osejumlah LSM. Yaitu, Garut Government Watch (GGW), Indonesia Corruption Watch (ICW), dan Koalisi Mahasiswa Rakyat Tasikmalaya (KMRT). Dalam laporan tersebut disebutkan sembilan jenis pungutan liar (pungli) penyebab kebocoran dana BOS.
Pungli itu di antaranya dana taktis dan materai, kartu NISN (nomor induk siswa nasional), serta bantuan bangunan kantor UPTD, Gedung Olah Raga PGRI atau masjid "Nominalnya beragam. Mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah," ujar Sekjen GGW Agus Rustandi di Jakarta, Rabu (15/2).
Agus menjelaskan, laporan kebocoran dana BOS itu mereka kumpulkan dari hasil wawancara langsung dengan sejumlah kepala SD. Dia membagi penelitian kebocoran dana BOS tersebut di tiga wilayah se-Kabupaten Garut.
Hasilnya mencengangkan, ada siasat baru yang digunakan praktek pungli ini.
JAKARTA - Mekanisme baru pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ternyata masih bisa diselewengkan. Contohnya di Garut, Jawa Barat. Dilaporkan
BERITA TERKAIT
- 28 PTN Top Siapkan 17.909 Kursi Jalur SMMPTN-Barat 2025
- Ini Tujuan Bea Cukai Kenalkan Peran dan Fungsinya Kepada Murid TK hingga SMK
- ELSA Bangun Kolaborasi Dunia Industri dan Akademik, Gelar Campus Visit ke Jogja
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda