Gunakan Pendekatan Bilateral untuk Buka Pasar CPO
”Saat ini, pemerintah harus terus bernegosiasi dan melakukan diplomasi bilateral untuk menjaga stabilitas pasar minyak sawit di India,’’ paparnya.
Sementara itu, Managing Director for Sustainability and Strategic Stakeholder Engagement Golden Agri-Resources (GAR) Agus Purnomo mengatakan, pasar yang protektif akan mengurangi arus ekspor dari Indonesia.
’’Kalau sales kami terus terang tidak terpengaruh karena kami banyak bermain di produk turunan. Bahkan, beberapa sudah terpesan sampai 2018. Namun, memang harus dicermati karena sejumlah negara punya aturan khusus,’’ tutur Agus.
Terpisah, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengakui, ketika industri CPO di hilir meningkat, beberapa negara sasaran justru menghambat.
’’Banyak masalah yang ditemui. Misalnya, Eropa, Spanyol, dan Italia yang sempat memberlakukan bea masuk antidumping. Lalu, Amerika yang mempermasalahkan tuduhan subsidi dan lain-lain,’’ ujar Derom. (agf/c15/sof)
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya penurunan kinerja ekspor crude palm oil (CPO) sekitar sembilan persen.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- Mantap, 140 Ton Komoditas Pinang Asal Pariaman Diekspor ke Pasar India
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- Kanwil Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE untuk PT Polyplex Films Indonesia
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi