Gunakan Teknologi Ini, Ilmuwan Sulap Virus Corona Menjadi Musik Klasik

jpnn.com, JAKARTA - Ada cara unik yang dilakukan oleh Profesor Markus Buehler dari Massachusetts Institute of Technology. Di mana mereka menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), untuk mengubah virus Corona menjadi lantunan musik untuk memahami patogen.
Buehler dan timnya menggunakan kecerdasan buatan atau AI mengubah virus Corona menjadi melodi yang terjalin dalam komposisi musik klasik.
Bahkan, para peneliti menetapkan setiap asam amino atau blok pembangun protein menjadi catatan unik. Algoritma kemudian mengubah catatan ini menjadi musik.
Buehler yakin lagu ini menawarkan cara yang lebih intuitif bagi orang untuk memahami protein.
"Anda akan membutuhkan banyak gambar berbeda, banyak perbesaran berbeda untuk dilihat dengan mata, apa yang dapat ditangkap telinga hanya dengan beberapa detik musik," kata Buehler seperti dikutip dari laman New York Post, Kamis (23/4).
Komposisi musik itu berjalan hampir satu jam 50 menit dan telah diunggah ke situs SoundCloud. Bagian awal komposisi dijelaskan oleh beberapa pendengar sebagai alunan yang "menenangkan" dan "indah."
Buehler mengatakan, hal itu mencerminkan kemudahan virus corona memasuki sel manusia.
Ketika virus bereplikasi dan protein berduri berikatan dengan lebih banyak sel, musik jadi dramatis. Satu pengguna SoundCloud mencatat bahwa bagian itu mencerminkan kapan virus corona memicu demam. (mg9/jpnn)
Para peneliti menetapkan setiap asam amino atau blok pembangun protein menjadi catatan unik.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Mengenal Peran A&R di Industri Musik: Lebih dari Sekadar Cari Bakat
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Buka Suara soal Tudingan Dukung Israel, Anggun C Sasmi Bilang Begini
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Ini Deretan Pemenang Grammy Awards 2025
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya