Gundah Garuda

Oleh: Dahlan Iskan

Gundah Garuda
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Berarti hanya sesekali saja. Dengan jumlah penumpang sangat terbatas. Betapa kesepian penjaga loket itu.

Baca Juga:

Di Surabaya, jarak terminal 2 dan 1 berjauhan, berseberangan. Dipisahkan oleh runway. Harus memutar jauh. Tapi lalu-lintas sepi.

Terminal 2 itu dibangun demi Garuda. Agar tidak tercampur dengan Lion Group yang terus berkembang. Investasi baru terminal 2 –yang sepenuhnya menggunakan uang Angkasa Pura didedikasikan untuk kehormatan Garuda.

Betapa kasihan PT Angkasa Pura. Demi Garuda investasinya tidak mendapatkan return yang memadai.

Masih ada investasi yang lebih baru. Untuk memperpanjang terminal 1. Agar terminal haji dan umrah di terminal tambahan itu.

Baru saja selesai, langsung terjadi pandemi. Sepi.

Sekarang di terminal perpanjangan itulah semua penerbangan dilayani. Toh jumlahnya tidak banyak lagi. Sekalian terminal lamanya diperbaiki.

Hari itu hanya ada dua penerbangan Garuda untuk Jakarta-Surabaya. Kali ini bukan lagi karena pandemi. Sedih sekali. Teringat dulu, hampir setiap jam.

Sepanjang penerbangan yang terpikir hanya Garuda, Garuda, Garuda. Untung ini penerbangan pendek. Hanya dari Surabaya ke Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News