Gundala Putra Petir, Superhero yang Terangkat Momen Ponari

Rambut Boleh Berubah, Gelar Tetap Insinyur

Gundala Putra Petir, Superhero yang Terangkat Momen Ponari
Gundala Putra Petir, Superhero yang Terangkat Momen Ponari
Menurut Hasmi, hal-hal mistik seperti itulah yang menjadi kekayaan negeri ini dan laku dijual. Termasuk dijual untuk menjadi bahan cerita komik. Hasmi membuktikan, Gundala yang dia ciptakan juga ''menjual'' hal-hal seperti itu. Bahkan, serial Gundala menjadi cerita yang bisa bertahan lama. ''Ini menjadi kekuatan seperti Tiongkok yang menjual kungfu atau Jepang yang menjual beladiri lainnya di dalam komik,'' tuturnya.

Meski Gundala terus dikenang dan belakangan dirilis kembali oleh penerbit Bumi Langit Jakarta, nasib Hasmi tetaplah belum berubah. Jauh jika dibandingkan dengan perubahan ''putra petir'' Ponari. Kondisi rumah yang ditempati Hasmi, misalnya, tak jauh berbeda dengan tiga tahun lalu ketika Jawa Pos berkunjung ke tempat ini. Ruang depan difungsikan sebagai ruang tamu sekaligus ruang kerjanya. Ada satu meja kecil ukuran 60 x 80 sentimeter di sudut timur penuh dengan tumpukan kertas ukuran A4 dan alat-alat gambar. Di meja itulah Hasmi berkarya.

Saat Jawa Pos datang, Hasmi sedang merampungkan komik Godam. Lho, Godam kan karya Wid N.S.? Ya, Hasmi diminta oleh Fajar Sungging Pramodito, anak Wid NS, untuk meneruskan cerita Godam (Godam Reborn). Seperti Gundala, Godam juga tergolong superhero lokal.

Sebetulnya, Fajar Sungging-lah yang beberapa waktu lalu menelurkan komik Godam Reborn itu. Tapi, kekuatan karakter tokoh maupun cerita dalam Godam Reborn itu tak sekuat saat dikerjakan sendiri oleh ayahnya (Wid N.S.) maupun Hasmi.

Ponari boleh saja terkenal karena punya batu petir. Namun, jauh sebelum praktik dukun cilik asal Jombang itu, Indonesia punya putra petir yang melegenda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News