Gundala Putra Petir, Superhero yang Terangkat Momen Ponari

Rambut Boleh Berubah, Gelar Tetap Insinyur

Gundala Putra Petir, Superhero yang Terangkat Momen Ponari
Gundala Putra Petir, Superhero yang Terangkat Momen Ponari
Hasmi yang mengerjakan 23 seri Gundala tetap pede menyebut Gundala adalah superhero Indonesia. Dia juga tidak bisa menyembunyikan kebanggaan bila orang lain menyebut hal serupa. ''Sampai saat ini kebanggaan terbesar buat saya adalah saat orang lain berkata Gundala adalah satu-satunya superhero asli Indonesia,'' ujarnya.

Surat dari Akherat adalah seri terakhir Gundala yang dibuat Hasmi pada 1982. Lalu, pada 1988, Gundala sempat muncul dalam bentuk komik strip di Jawa Pos. Namun, itu pun tidak bertahan lama. Setelah tidak lagi memproduksi Gundala, Hasmi bekerja sebagai komikus lepas, editor, ilustrator, dan penulis skenario bagi beberapa program TV dan teater.

''Kalau menggambar, saya masih semangat. Hanya karena usia sudah tua dan banyak juga yang dikerjakan, sekarang tidak bisa lagi cepat seperti dulu. Pelan-pelan saja. Kalau capek, ya berhenti," ujarnya sambil mengelus kepala putri bungsunya, Ata. (Lutfi Rakhmawati melengkapi laporan ini)

Ponari boleh saja terkenal karena punya batu petir. Namun, jauh sebelum praktik dukun cilik asal Jombang itu, Indonesia punya putra petir yang melegenda.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News