Gung Bli, Memanen Kesuksesan Bertani Lewat Electrifying Agriculture & Teknologi

Bli Gung memanfaatkan smart farming untuk mengairi dan memupuk tanamannya. Dia menggunakan ponsel pintar atau smartphone untuk menunjang pertaniannya.
“Petani muda itu harus tanggap dan peka terhadap perkembangan. Dengan pemanfaatan smart farming berupa smart irrigation yang dikendalikan Android, sistem operasi smartphone kami menjadwalkan dengan tepat kapan tanaman perlu disiram dan berapa banyak air yang dibutuhkan,” tuturnya.
Duta Petani Milenial (DPM) Kementerian Pertanian 2021 itu menjelaskan pemupukan yang tepat akan berefek pada produktivitas tanaman.
“Hasil pertanian pun meningkat dengan kualitas yang baik pula,” imbuhnya.
Gung Bli menjelaskan smart farming tidak hanya soal teknologi, tetapi juga ada dua hal lain yang harus diterapkan oleh para petani.
"Ada smart culture (budaya pintar), smart farmer, dan smart technology," ucapnya.
Smart culture berarti para petani harus tetap menjaga budaya pertanian di daerah masing-masing.
Adapun smart farmer bermakna petani harus pintar, termasuk menjaga pertanian yang ramah lingkungan, mempertahankan keselarasan dengan alam, dan tidak hanya terpaku pada satu komoditas.
Bli Gung mulai bertani pada 2013 di lahan pertanian yang menghadapi masalah air. Smart farming dan Electrifying Agriculture membuatnya kia sukses bertani.
- GEAPP Dorong Percepatan Penerapan Energi Bersih di RI, Perlu Kerja Sama Multipihak
- Kembangkan Energi Surya, PLN Indonesia Power Perkuat Industri PLTS dari Hulu ke Hilir
- Asuransi Jasindo Beri Perlindungan Kepada 4,5 Juta Petani & Salurkan Klaim Rp386 Miliar
- HKTI dan PKTHMTB Bersiap Menanam Sorgum Seluas 100 Hektare
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Prabowo Sebut Petani Harus Bisa Punya Rumah dan Mobil