Gunung Dempo Erupsi, Embuskan Material Setinggi 300 Meter
Sejarah erupsi Gunung Dempo tercatat sejak tahun 1818 dan memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 32 tahun.
Pada Agustus 2023, erupsi freatik pernah terjadi dengan lontaran material lebih kurang 500 meter di sekitar kawah aktif serta hujan abu di sekitar Gunung Dempo.
Pada 1 sampai 26 Mei 2024, Badan Geologi mencatat jumlah kegempaan Gunung Dempo terdiri dari 11 kali gempa hembusan, 1 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa terasa skala I hingga II, 19 kali gempa tektonik jauh, dan 26 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo dominan 0,5 milimeter.
Hasil spektogram gempa menunjukkan bahwa gempa frekuensi rendah yang berasosiasi dengan input fluida masih terekam dengan frekuensi dominan sekitar 2,4 hertz.
Gempa dengan frekuensi rendah dapat memicu terjadinya input fluida secara tiba-tiba dan dapat bereaksi langsung ke permukaan.
Wafid mengungkapkan potensi bahaya saat ini berupa erupsi freatik dengan ancaman bahaya berupa lontaran material dari kawah utama melanda wilayah dengan radius satu kilometer dari pusat erupsi.
"Hujan abu tipis dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin," ujarnya.
Gunung Dempo saat ini masih berada pada level II atau waspada dengan rekomendasi agar masyarakat tidak mendekati dan bermalam di pusat aktivitas kawah Marapi dalam radius satu kilometer, serta arah bukaan kawah sejauh dua kilometer ke sektor utara.
Gunung Dempo mengembuskan material erupsi setinggi lebih kurang 300 meter dari pusat kawah.
- Jasad Korban Pendaki yang Meninggal di Puncak Gunung Dempo Berhasil Dievakuasi
- Diduga Hipotermia, Seorang Pendaki Tewas di Gunung Dempo
- Badan Geologi: Status Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Awas, Berpotensi Erupsi Susulan
- Film Koma, Berhenti Sebelum Mati Angkat Petualangan Penuh Misteri di Gunung Dempo
- Masih Berstatus Waspada, Gunung Semeru Kembali Erupsi
- Penampakan Gunung Semeru Erupsi Beberapa Kali