Gunung Ibu Berstatus Awas, BPBD Halbar Mengevakuasi 120 Warga Desa Sangaji Nyeku

Gunung Ibu Berstatus Awas, BPBD Halbar Mengevakuasi 120 Warga Desa Sangaji Nyeku
Evakuasi warga yang terdampak letusan gunung Ibu. ANTARA/Abdul Fatah

jpnn.com - TERNATE - Gunung Ibu di Maluku Utara berstatus awas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara, mengevakuasi warga Desa Sangaji Nyeku ke lokasi aman setelah Gunung Ibu ditetapkan berstatus awas.

“Sebanyak 120 warga Desa Sangaji Nyeku dievakuasi ke Pos Pengungsian Erupsi Gunung Ibu di Gereja Desa Sangaji Sungi, karena daerah tempat mereka tinggal masuk zona merah," kata Kepala BPBD Kabupaten Halbar Gunawan MT Ali saat dihubungi dari Ternate, Sabtu (18/1).

Dia menjelaskan saat ini Pemerintah Kabupaten Halbar bersama TNI dan Polri terus berupaya melakukan sosialisasi kepada warga yang lain agar bersedia dievakuasi, karena wilayah mereka sangat berbahaya dari ancaman erupsi gunung api setinggi 1.325 meter dari permukaan laut.

"Kami dari pemerintah dalam hal ini Tim Tanggap Darurat terus  berusaha melakukan evakuasi lewat sosialisasi terhadap masyarakat bagaimana dampak daripada erupsi Gunung Api Ibu dengan pendekatan kekeluargaan," ujar Gunawan.

Pemkab Halbar menetapkan Tanggap Darurat dalam penanganan bencana erupsi Gunung Ibu selama 14 hari ke depan terhitung sejak 15 Januari 2025.

Pada sisi lain, warga di lima desa di Kecamatan Tabaru, Kabupaten Halbar, Maluku Utara, hingga kini belum  dievakuasi meski wilayah mereka masuk zona merah rawan bencana erupsi Gunung Ibu.

"Iya, kita belum evakuasi karena warga di lima desa itu belum bersedia untuk dievakuasi," kata dia.

Warga di lima desa di Kecamatan Tabaru yang belum dievakuasi, yakni di Desa  Tuguis, Togoreba Sungi, Fesa Borona, Sosa Sangaji dan Todoku.

Gunung Ibu berstatus awas, BPBD Halbar mengevakuasi ratusan warga Desa Sangaji Nyeku ke lokasi aman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News