Gunung Merapi Keluarkan Suara Sampai 9 Kali

Gunung Merapi Keluarkan Suara Sampai 9 Kali
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kaliurang, Sleman, Rabu (18/11). Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko/aww

jpnn.com, SLEMAN - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi telah mengeluarkan suara guguran sebanyak sembilan kali berdasarkan periode pengamatan pada Senin (23/11), mulai pukul 00.00-24.00 WIB.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan suara guguran di gunung api aktif itu terdengar dengan intensitas lemah hingga keras dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Babadan dan PGM Kaliurang, Sleman.

Pada periode itu, BPPTKG juga mencatat 33 kali gempa guguran, 398 kali gempa fase banyak, 37 gempa vulkanik dangkal, 83 kali gempa hembusan, serta tiga kali gempa tektonik.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tebal dengan ketinggian 50 meter di atas puncak.

Laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 11 cm per hari.

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Potensi bahaya akibat erupsi Gunung Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News