Gunung Merapi Memasuki Fase Erupsi 2021, Statusnya Masih Siaga
Pendaran sinar di Gunung Merapi pada dasarnya sudah teramati melalui CCTV pada 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB. Hal ini, merupakan indikasi awal bakal munculnya api diam dan lava pijar.
"Ternyata sinar yang nampak di CCTV thermal tidak berhenti dan akhirnya kemarin tanggal 4 Januari muncul api diam, lava pijar," katanya.
Selain ditandai kemunculan lava pijar dan api diam, lanjut Hanik, indikasi memasuki erupsi ditunjukkan dengan keberadaan gundukan di puncak Gunung Merapi yang diduga merupakan material baru.
"Ini harus terus kita perhatikan. Kalau ini (gundukan) berkembang maka ini adalah kubah lava baru," ujarnya.
Kemudian terdapat pengangkatan atau pengembangungan di area puncak Merapi terpantau dari satelit yang mengakibatkan sebagian material di puncak mengalami longsor ke arah barat daya.
Hanik mengatakan perilaku Gunung Merapi saat ini berbeda dengan erupsi pada 2006.
Menjelang munculnya kubah lava pada 2006 deformasi atau perubahan bentuk Gunung Merapi mengalami penurunan, meski gempa fase banyak (MP) meningkat.
"Sedangkan sekarang meski indikasi magma sudah di permukaan, tepi EDM (deformasi) masih terus terjadi," kata dia.
BPPTKG menyatakan Gunung Merapi mulai memasuki fase erupsi 2021, tetapi statusnya masih pada level III.
- Aktivitas Gunung Merapi Cukup Tinggi, BNPB: Waspada Potensi Bahaya Guguran Lava
- Malam Ini Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran 2 Kali
- Guguran Lava dari Gunung Merapi Meluncur ke Arah Kali Bebeng
- BPPTKG: Gunung Merapi Luncurkan Tiga Kali Guguran Lava
- Gunung Merapi Punya 2 Kubah Lava Aktif, Fenomena Apa?
- Erupsi Gunung Merapi, BPPTKG Umumkan Potensi Bahaya, Harap Waspada