Gunung Poso
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - PERTAHANAN terakhir itu jebol. Semua teroris tertangkap. Atau tertembak. Tak tersisa. Habis.
Kawasan Poso, Sulawesi Tengah, semestinya sudah bisa tenang. Waktunya membangun. Menyejahterakan rakyat.
Kalau bisa. Kalau mau.
Atau, terorisnya muncul lagi. Teroris baru. Generasi baru. Diberi kesempatan berkembang. Dipelihara. Bisa sebagai proyek.
Saat Brigjen Farid Makruf (kini Mayjen TNI Farid Makruf, Pangdam V/Brawijaya) meninggalkan jabatan Danrem Sulteng, terorisnya tinggal tiga orang. Pada hari serah terima jabatan, tertembak lagi satu orang. Tinggal dua.
Beberapa waktu setelah meninggalkan Palu, Farid mendapat laporan: yang dua orang itu pun tertembak.
Benteng terakhir teroris Poso itu di tengah hutan. Di gunung bergunung.
Bukan hutan rimba. Itu hutan tanaman rakyat: kakao, kopi, dan belakangan vanila.