Gunung Rokatenda Meletus, 2.000 Mengungsi

Gunung Rokatenda Meletus, 2.000 Mengungsi
Gunung Rokatenda Meletus, 2.000 Mengungsi
Tini mengatakan, semburan abu vulkanik mengarah ke selatan pulau Palue dan membawa dampak hingga sekitar 200 kilometer jauhnya. "Tapi, sebagian besar abu jatuh ke laut sebelum sampai ke pulau Flores," terangnya. Sekitar pukul 16.00 waktu setempat, semburan abu berhenti dan menyisakan letupan-letupan kecil yang tidak berdampak pada aerea sekitarnya.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pengungsi hanya berasal dari kecamatan Palue. Sedangkan warga di 20 kecamatan lain di Sikka dan tujuh kecamatan di Nagekeo memilih bertahan di rumah masing-masing. "Pemerintah Kabupaten Sikka sudan mendistribusikan 11 ribu masker untuk warga yang wilayahnya terkena abu vulkanik," terangnya. Selain itu, logistik berupa makanan dan minuman juga telah tersedia di lokasi pengungsian.

Intensitas gempa hingga semalam terus menurun. Saat gunung yang terakhir meletus pada 1985 itu menyemburkan abu, terjadi gempa vulkanik dengan durasi 120-260 detik. Disusul gempa tremor selang setengah jam sekali. "Yang kami khawatirkan justru semburan setelah ini. Kami belum bisa memprediksi kapan terjadinya dan berapa banyak material yang dimuntahkan," tambah Tini. Yang jelas, letusan susulan diperkirakan berlangsung dalam waktu dekat.

Di tempat terpisah, upaya evakuasi korban longsor di kabupaten Agam, Sumatera barat, berakhir kemarin siang. Tim gabungan BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Tagana, relawan, dan masyarakat setempat telah menemukan korban hilang terakhir, yakni bocah berusia sembilan tahun bernama Pardi. Dia ditemukan dalam kondisi tewas sekitar pukul 11.30 waktu setempat.

JAKARTA - Sedikitnya 2.000 warga Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), diungsikan ke pulau Flores Minggu (3/2) dini hari akibat Gunung Rokatenda meletus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News