Gunung Salju yang Bisa Dinikmati Empat Musim
Baru menapak beberapa meter, rombongan dibuat kagum saat melihat sebuah aliran air kecil yang menjadi es. Shutter-shutter kamera pun bergantian mengabadikan fenomena unik bagi pengunjung.
”Ayo, kita naik lagi. Itu baru sebagian kecil dari apa yang akan saya tunjukkan,” ajak Pao.
Sekitar 600 anak tangga harus kami naiki untuk menuju Feilai Waterfall. Dalam perjalanan itu, kami juga menemukan sejumlah aliran air yang membeku, termasuk Sungai Huaxi. Sungai tersebut cukup lebar dan jika tidak beku, aliran airnya tampak sangat deras.
”Dari sini kita bisa berfoto dengan pemandangan yang lebih bagus,” ujar Pao menunjuk ke arah jembatan kayu yang disediakan di spot Sungai Huaxi.
Dari atas jembatan tersebut saya bisa melihat gugusan pegunungan di Kunming yang begitu elok. Menjelang sore, kabut seperti tirai yang menyelimuti gunung yang berada di barisan belakang gugusan.
”Saat sunset pemandangannya lebih bagus lagi,” kata Pao sambil mengabadikan aktivitas kami dengan kamera DSLR-nya.
Jika punya banyak waktu, pengunjung bisa menjelajahi Gunung Jiaozi hingga puncaknya di ketinggian 4.223 meter. Dari kejauhan saya melihat ada beberapa pengunjung yang melakukan pendakian itu. Kebanyakan mereka wisatawan muda. Ada yang tampak membawa tabung oksigen di antara mereka.
Pengelola tempat wisata itu menyediakan empat pilihan paket perjalanan pendakian. Yakni, paket 2 jam, 3 jam, 4 jam, dan 9 jam. Pao menjelaskan, Gunung Jiaozi bisa dinikmati dalam musim apa pun. Sebab, ada keindahan berbeda yang ditawarkan setiap musim.
Selain ”hutan batu” yang diakui UNESCO sebagai cagar budaya dunia, Kota Kunming memiliki destinasi wisata pegunungan yang elok. Diantaranya
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara