Gunung Tinggi

Oleh: Dahlan Iskan

Gunung Tinggi
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Akan tetapi bukan Trump orang pertama yang ingin mengubah nama Gunung Denali ke Gunung McKinley. Di tahun nun 1890-an, ketika nenek Anda belum lahir, sudah ada yang mengusulkan itu.

Tujuannya: sebagai dukungan agar McKinley terpilih sebagai presiden ke-25. Saat itu memang lagi masa kampanye untuk McKinley.

Nama Gunung Denali juga pernah berubah ke dalam bahasa Rusia. Yakni ketika Rusia menguasai Alaska. Namun, nama dalam bahasa Rusia itu, kalau diterjemahkan, artinya Denali juga.

Setelah McKinley tewas namanya masih tetap abadi melekat di gunung itu. Sampai tibalah masa Barack Obama, dari partai Demokrat, jadi presiden. Dua periode.

Obama mengeluarkan dekrit: nama Gunung McKinley dikembalikan ke nama aslinya: Denali.

Ketika Trump yang begitu membenci Obama berkuasa, nama Denali diubah lagi ke McKinley. Mungkin bukan karena benci Obama. Mungkin karena terlalu mengagumi William McKinley.

McKinley sekarang tinggal di lereng gunung dekat kota kecil bernama Canton –tidak jauh di selatan Cleveland, Ohio. Itu adalah tempat kelahiran Ida, istrinya. Ida dua tahun lebih tua dari McKinley.

Presiden yang menggantikan McKinley, Theodore Roosevelt membangunkan mausoleum untuknya. Hongsui mausoleum itu ideal untuk makam: bersandar ke gunung, bisa memandang ke bawah dengan jelas –ke kota Canton. McKinley sendiri lahir di Niles, hanya satu jam naik mobil dari Canton.

Di antara 100 perubahan penting yang dilakukan Presiden Donald Trump, ada satu yang tidak penting: perubahan nama gunung. Yaitu Gunung McKinley.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News