Guru Ancam Gelar Aksi
“Guru tidak mendapatkan uang performance. Artinya, ini tidak adil. Padahal, semua PNS diangkat dengan sumpah jabatan yang sama, maka pemberlakuannya sama,” kata Nasrullah.
Kadisdik Bontang Dasuki mengatakan telah menyusun rencana alokasi anggaran yang di dalamnya tetap mengakomodasi TPP bagi para guru. Kendati proyeksi APBD pada 2017 merosot drastis.
“Pada 2016, anggaran untuk TPP bagi seribu lebih guru PNS di Bontang nilainya mencapai Rp 48 miliar. Tahun depan, dengan asumsi pengelolaan SMA dialihkan ke pemprov maka anggaran untuk TPP sebesar Rp 36 miliar. Walaupun angkanya cukup besar, saya berharap tidak dihilangkan,” ujarnya.
Sementara itu, alih-alih menghapus TPP, Komisi I DPRD Bontang mengusulkan untuk memangkas e-Performance. Langkah itu dinilai bisa lebih baik karena dirasakan semua PNS.
Ketua Komisi I DPRD Bontang Agus Haris menuturkan, e-Performance hanya dinikmati 1.118 orang PNS yang termasuk pegawai struktural.
“Jumlahnya sekira Rp 98 miliar per tahun,” kata Agus.
Sementara TPP untuk seluruh PNS yang jumlahnya sekira 4.000 orang, pemerintah menganggarkan Rp 128 miliar.
“Memang jumlah TPP lebih besar, tapi seluruh pegawai dapat. Jika keuangan menurun, besaran TPP bisa dikurangi,” tegasnya.
BONTANG – Para guru di Bontang, Kaltim, bereaksi atas Rencana penghapusan tambahan penghasilan pegawai (TPP) pada PNS. Mereka mengancam menggelar
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu