Guru Bantu Ngadu ke Menteri

Guru Bantu Ngadu ke Menteri
Guru Bantu Ngadu ke Menteri
JAKARTA--Sebanyak 41 guru bantu dari Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mengadu ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN&RB), Rabu (3/3). Mereka meminta agar Kementerian PAN&RB memprioritaskan 41 guru bantu yang tersisa dan tidak terakomodir dalam data base 2005.

Kedatangan para guru bantu ini didampingi oleh Kepala BKD, anggota DPRD, dan pejabat Diknas Kabupaten Maros. Kabag Humas Kementerian PAN&RB FX Dandung Indratno yang menerima delegasi Maros ini menyatakan, pemerintah akan melakukan verifikasi dulu. Jika benar 41 guru bantu itu merupakan honorer yang tertinggal ketika ada pendataan dan memang bekerja sejak 2002, maka akan diprioritaskan.

"Pasti akan diprioritaskan tahun ini, tapi harus melewati proses verifikasi dulu untuk mericek kebenarannya," ujarnya. Salah satu guru mengungkapkan, dirinya tidak sempat didata karena lagi tugas ke luar daerah. "Pas pendataan, saya tidak ada di tempat. Teman saya yang tidak masuk karena melahirkan juga tidak terdata. Jadi mohon kiranya, untuk seleksi CPNS tahun ini kami dimasukkan," katanya.

Terhadap masalah ini Indratno mengatakan tetap akan diakomodir. "Kami menghargai kedatangan para guru bantu bersama pemerintah dan anggota DPRD, semua aspirasi akan kita tampung serta dirumuskan. Jangan khawatir juga, jika memang guru bantu ini benar honorer yang tertinggal akan diprioritaskan," pungkasnya. (esy/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Tumpak Siap Tinggalkan KPK

JAKARTA--Sebanyak 41 guru bantu dari Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mengadu ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News