Guru Belum Siap Terapkan Kurikulum 2013

Guru Belum Siap Terapkan Kurikulum 2013
Direktur Sekolah Guru Indonesia, Asep Sapa’at. Foto: Ricardo/JPNN

Beberapa guru menilai kurikulum 2013 mengkebiri kreativitas mereka karena semua sudah disiapkan. Berbeda dengan KTSP yang memberi ruang kreatifitas pada guru menyiapkan silabus. Apa Anda sependapat?

Dalam kurun waktu 40 tahun, perubahan kurikulum kita bersifat luas. Sifatnya top down dan mengubah struktur-materi pelajaran. Dampaknya langsung dirasakan murid, sekolah, orangtua, stakeholders pendidikan lain. Guru tak pernah diberi ruang untuk berkreasi, bahkan sekadar menyampaikan ide masukan perbaikan kurikulum. Kalau guru selaku eksekutor kurikulum di kelas tak didengarkan masukannya, eh apa kata dunia.

Kurikulum 2013 akan diterapkan di sekolah eks RSBI, Sekolah Standar Nasional dan Terakreditasi A. Artinya gurunya berkualitas, fasilitasnya lengkap dan tingkat keberhasilannya besar. Bukankah sebaiknya diterapkan secara reliabel di semua perwakilan sekolah. Ya sekolah unggul, sekolah reguler, sekolah tertinggal, maupun sekolah pelosok, sehingga bisa diukur tingkat keberhasilannya.

Ini cara pemerintah untuk bermain 'aman'. Nanti mereka bisa bilang, tuh kan berhasil Kurikulum 2013. Ya iya lah, sistem di sekolah project sadah mapan, kualitas kurikulum 2013 jelas-jelas tak bisa diuji kualitasnya. Kurikulum 2013 dikatakan berhasil jika membangun pola kerja yang berorientasi 'best process'. Artinya, Kurikulum 2013 cukup adaptif diterapkan di berbagai sekolah di Indonesia.

RAPAT Kerja Komisi X DPR bidang pendidikan menandai akhir dari penolakan penerapan kurikulum 2013, Senin (27/5). Dalam rapat yang dihadiri Menteri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News