Guru Beraksi Kungfu Panda Hajar Siswanya, PGRI Saling Tuding
jpnn.com - MAKASSAR - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Maros, Sulawesi Selatan membantah kalau guru sadis beredar di Youtube adalah anggotanya. Ketua PGRI Maros, Arman Arsyad menegaskan tidak ada guru yang mirip dengan guru perempuan yang beraksi menghajar muridnya di Maros.
'Ah, itu bukan dari Maros, tapi dari Makassar," tegas Arman seperti yang dilansir Harian Fajar (Grup JPNN.com), Selasa (27/1).
Arman mengaku cukup terganggu dengan pernyataan Wakil Ketua PGRI Makassar, Mulyono Caco yang menyebut guru sadis itu dari Maros. Dirinya sempat dipanggil oleh Polres Maros dan Dinas Pendidikan Maros.
Seperti diketahui, Video berdurasi 4 menit 6 detik di Youtube bikin heboh. Aksi seorang guru perempuan dengan mengenakan kerudung terekam jelas saat melampiaskan amarah kepada siswanya.
Gayanya seperti Po dalam film Kungfu Panda. Ia menendang anak didiknya. Tak puas sampai di situ saja. Guru perempuan berkaca mata itu juga menghajar wajah siswanya dengan buku.
Sementara siswa berupaya menghindar. Saat dihajar dengan buku, ia menangkis dengan tangan kirinya.
Aksi guru ini diduga direkam oleh siswanya sendiri. Samar-samar terdengar dari vidoe amatir yang direkam salah seorang siswa dengan smartphone itu, suara sang guru juga meninggi.
"Cari bukunya," kata guru tersebut dengan nada membentak. (awa/jpnn)
MAKASSAR - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Maros, Sulawesi Selatan membantah kalau guru sadis beredar di Youtube adalah anggotanya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menkeu Bilang Tugas Guru Sangat Berat, Mendikdasmen Bicara Sertifikasi PNS, PPPK, Honorer
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus