Guru Besar IPB: Jangan Impor Daging dari Negara yang Belum Bebas PMK
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur Muthowif mengatakan merebaknya wabah PMK diduga berawal dari daging kerbau impor asal India yang masuk sejak 2016.
Sebenarnya, kata Muthowif, Gubernur Jatim Soekarwo saat itu sudah melarang adanya daging kerbau impor. Namun, di lapangan justru diperjual belikan secara bebas.
"Itu yang kami khawatirkan, karena PMK ini membuat kerugian ekonomi yang cukup besar, meski kala itu sempat ada penolakan, tetapi impor daging kerbau asal India ini tetap berjalan hingga saat ini," tambahnya.
Sebagai informasi, di tengah merebaknya wabah PMK, pemerintah tetap melanjutkan rencana impor daging dari India.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan pemerintah akan menugaskan BUMN Pangan untuk mengimpor daging kerbau setelah ada keputusan resmi pemerintah.
Menurut dia, keputusan penugasan tersebut akan terbit secepatnya pekan depan.
Dia menjelaskan importasi daging kerbau akan memakan waktu sekitar sebulan.
Ketut menjelaskan saat ini izin impor kerbau dan sapi masih ditunda agar peternak lokal dapat menikmati masa panen.
Guru Besar IPB Prof. Dwi Andreas Santosa mengimbau pemerintah jangan impor daging dari negara yang belum bebas PMK
- Adhy Karyono Tetapkan Status Darurat Penyakit Mulut dan Kuku di Jatim, Sampai Kapan?
- Antisipasi Penyebaran PMK, Balai Karantina Sumsel Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan
- Pemkab Sleman Kendalikan Laju Penularan Virus PMK
- DKPP Bantul: PMK pada Hewan Ternak Tak Menular ke Manusia
- Soal Kasus Korupsi Timah, Guru Besar IPB Bakal Dilaporkan ke Polda Babel
- Dispertan PP Karanganyar Catat 50 Hewan Ternak Terjangkiti PMK