Guru Besar Kedokteran UGM Bikin Komik untuk Jelaskan Manusia Purba Sangiran
Agar Tidak Hanya Jadi Penelitian Orang Asing
Rabu, 06 Februari 2013 – 08:51 WIB

SERBABISA: Prof Etty Indriati menjelaskan komiknya tentang manusia purba Sangiran di UGM kemarin. Foto: Bahana/Radar Jogja
Etty juga ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa dulu lokasi Sangiran menjadi pusat kehidupan manusia purba homo erectus bersama berbagai ekologi yang ada. Sangiran menjadi tempat hunian manusia purba karena bentuknya berupa cekungan yang besar.
"Daerah yang berdemografi seperti itu membuat manusia purba merasa lebih terlindungi," jelasnya.
Etty berpendapat, homo erectus tidak hidup berdampingan dengan homo sapiens. Sebagai manusia purba paling modern, homo sapiens merupakan manusia purba yang menjadi nenek moyang manusia saat ini.
Pendapatnya tersebut telah dibuktikan dari penelitian tentang masa hidup dua manusia purba itu. Homo erectus hidup sekitar 250.000 tahun lalu dan punah. Setelah itu, masuk kehidupan homo sapiens yang masa kehidupannya baru sekitar 40.000 tahun lalu.
GURU besar Fakultas Kedokteran UGM ini termasuk langka. Selain pakar di bidang keilmuannya, Prof drg Etty Indriati PhD mahir membuat komik, menulis
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara