Guru Besar Paru FKUI Angkat Bicara soal Konsekuensi Pelonggaran PPKM, Hati-hati

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Paru FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan pemerintah akan konsekuensi dari pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Dia menilai ada perbaikan nyata dari sisi beban rumah sakit dari hasil kebijakan tersebut.
"Masyarakat lebih mudah mencari pertolongan kesehatan, walaupun angka penularan masih tinggi pada satu hari jelang berakhirnya masa," beber Prof Tjandra dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Senin (2/8).
Menurutnya pemerintah perlu berhati-hati bila nantinya memutuskan menambah pelonggaran.
"Maka, pemilihan pelonggaran perlu dilakukan dengan amat hati-hati, tentu dilakukan secara bertahap dan dapat disesuaikan lagi dari waktu ke waktu kalau diperlukan," ujar dia.
Tjandra berpendapat, pelonggaran tambahan memungkinkan kasus bisa meningkat yang berimbas rumah sakit akan dipenuhi pasien COVID-19 kembali.
"Rumah sakit akan penuh lagi," kata dia.
Di sisi lain, kegiatan yang masih harus dibatasi secara sosial juga sebaiknya dipatuhi dengan ketat dan tidak terbawa ikut longgar.
Guru Besar Paru FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan pemerintah akan konsekuensi dari pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
- Perlu Adanya Upaya Promosi Pangan Sehat dalam Penanganan Stunting
- Waka MPR Sebut Program CKG yang Diapresiasi WHO Bukti Aksi Nyata Presiden Prabowo
- Equilab International Siap Dukung BPOM Peroleh Status WHO Listed Authority
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Pembuat Kebijakan Perlu Memaksimalkan Keterlibatan Akademisi Dalam Perumusan Regulasi
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan