Guru Besar UI Sebut Acara Rizieq yang Membuat Kerumunan Massa Berpotensi Menguras Duit Negara
jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany menyayangkan kehadiran Habib Rizieq Shihab yang mengundang kerumunan massa akhir-akhir ini.
Diketahui, kerumunan massa terjadi saat Habib Rizieq tiba di Indonesia, lalu dilanjutkan dengan acara pernikahan anaknya, dan dirangkaikan dengan Maulid Nabi. Puluhan ribu orang berkerumun dalam berbagai acara itu.
Dari hasil studi yang dilakukan Hasbullah, biaya perawatan satu pasien Covid-19 menelan biaya hingga ratusan juta rupiah. Besaran biaya perawatan juga tergantung seberapa banyak penyakit-penyakit penyerta yang dimiliki.
"Dari kajian yang saya survei di 9 provinsi, yang tertinggi Rp 446 juta. Rata-rata Rp184 juta, dan rata-rata masa perawatannya selama 16 hari," ungkap dia dalam dialog secara virtual bertajuk Perhitungan Rugi-Rugi Kena Penyakit , Senin (16/11).
Karena itu, Hasbullah menilai kegiatan yang mengundang kerumunan dilakukan Habib Rizieq Shihab di Jakarta tentu akan berimbas pada keuangan negara.
Negara tentu akan membiayai orang-orang di antara kerumunan massa itu apabila ada yang terjangkit virus Covid-19.
Hasbullah mengambil sampel untuk 10 orang, yang jika dikalikan, rata-rata biaya perawatan Rp 184 juta.
"Kan menghabiskan (biaya perawatan) Rp 1,8 miliar, itu kalau 10 orang. Kan mendingan dipakai membangun masjid daripada dipakai untuk mengobati," ujarnya.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Hasbullah Thabrany menilai acara yang diselenggarakan Habib Rizieq Shihab dengan menghadirkan kerumunan massa berpotensi menguras duit negara.
- Tokoh Islam Pendukung Anies Ramai-Ramai Dukung Ridwan Kamil-Suswono
- Aksi 411 di Kawasan Patung Kuda, Lihat Massanya
- FPI Gelar Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Pemilik Fufufafa, Begini Penampakannya
- Demo FPI Hari Ini, Pengamat Menduga Agenda Aksi 411 Balas Dendam
- Demo FPI Hari Ini, Tuntutan Reuni Aksi 411 Menyasar Jokowi dan Fufufafa
- Habib Rizieq Cs Gugat Presiden, Gunakan Istilah G30S/Jokowi