Guru Besar UI Sebut Acara Rizieq yang Membuat Kerumunan Massa Berpotensi Menguras Duit Negara

Guru Besar UI Sebut Acara Rizieq yang Membuat Kerumunan Massa Berpotensi Menguras Duit Negara
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab saat tiba di kediamannya di Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany menyayangkan kehadiran Habib Rizieq Shihab yang mengundang kerumunan massa akhir-akhir ini. 

Diketahui, kerumunan massa terjadi saat Habib Rizieq tiba di Indonesia, lalu dilanjutkan dengan acara pernikahan anaknya, dan dirangkaikan dengan Maulid Nabi. Puluhan ribu orang berkerumun dalam berbagai acara itu. 

Dari hasil studi yang dilakukan Hasbullah, biaya perawatan satu pasien Covid-19 menelan biaya hingga ratusan juta rupiah. Besaran biaya perawatan juga tergantung seberapa banyak penyakit-penyakit penyerta yang dimiliki. 

"Dari kajian yang saya survei di 9 provinsi, yang tertinggi Rp 446 juta. Rata-rata Rp184 juta, dan rata-rata masa perawatannya selama 16 hari," ungkap dia dalam dialog secara virtual bertajuk Perhitungan Rugi-Rugi Kena Penyakit , Senin (16/11).

Karena itu, Hasbullah menilai kegiatan yang mengundang kerumunan dilakukan Habib Rizieq Shihab di Jakarta tentu akan berimbas pada keuangan negara.

Negara tentu akan membiayai orang-orang di antara kerumunan massa itu apabila ada yang terjangkit virus Covid-19. 

Hasbullah mengambil sampel untuk 10 orang, yang jika dikalikan, rata-rata biaya perawatan Rp 184 juta. 

"Kan menghabiskan (biaya perawatan) Rp 1,8 miliar, itu kalau 10 orang. Kan mendingan dipakai membangun masjid daripada dipakai untuk mengobati," ujarnya. 

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Hasbullah Thabrany menilai acara yang diselenggarakan Habib Rizieq Shihab dengan menghadirkan kerumunan massa berpotensi menguras duit negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News