Guru Besar UIN: Santri Belajar di Luar Negeri Harus Berideologi Kuat

Pemerhati Tiongkok dan Tionghoa dari Universitas Pelita Harapan ini mengatakan bahwa sepak terjang UFWD di berbagai negara, seperti Kanada, Selandia Baru, dan Australia, telah menjadi topik yang dipelajari dan didiskusikan.
UFWD telah hadir di Indonesia, dan pernah melakukan kunjungan pada sebuah komunitas bisnis di tanah air. Salah satunya kunjungan Asosiasi Persahabatan Tionghoa Perantauan (Chinese Overseas Friendship Association).
Bukan hanya berkunjung, mereka menyampaikan sejumlah pernyataan yang memperlihatkan kharakteristik UFWD. Pertama, pernyataan yang menekankan hubungan emosi antara Tionghoa Indonesia, yang sebenarnya sudah sepenuhnya Indonesia, dengan RRT.
Kedua, terdapat apresiasi dan dorongan kepada komunitas Tionghoa, khususnya komunitas bisnis, untuk menjadi jembatan bagi hubungan antara RRT dan Indonesia.
Ketiga, terdapat dorongan agar Tionghoa di Indonesia, membangun rasa percaya pada perkembangan ekonomi Tiongkok dan dunia di masa mendatang.
Kemudian, melanjutkan kepedulian dan dukungan pada reformasi di Tiongkok, dan bekerja sama untuk mempromosikan modernisasi ala Tiongkok dan pembangunan sabuk dan jalan (Belt and Road).
"Itu merupakan upaya untuk menarik sebuah kelompok di Indonesia untuk mengedepankan kepentingan Tiongkok," ungkap Johanes. (jlo/jpnn)
Guru besar UIN mengatakan santri yang belajar di luar negeri harus berideologi Pancasila yang kuat.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Begini Kondisi 7 Santri Korban Pencabulan di Tulungagung
- Debat Santri
- Innalillahi, Santri Tenggelam di Bekas Galian Tanah Proyek Tol Ogan Ilir
- Peduli Santri, PIK2 Salurkan Beras untuk Pesantren Al-Wahdah
- Santri Turun ke Desa, Kembangkan Pertanian dan Peternakan
- Bahlil, Kawulo, Santri, dan Cita-Cita Republik