Guru di Batam Enggan Ditempatkan ke Hinterland
Selasa, 01 Januari 2013 – 13:51 WIB
Namun demikian Pemko Batam kesulitan susah untuk menempatkan guru di sana. Para guru yang telah ditempatkan tak jarang minta pindah kembali ke Pulau Batam dengan berbagai alasan.
Baca Juga:
"Sangat susah. Mereka banyak alasan. Pernah kita coba mengirim, namun setahun kemudian mereka minta pindah lagi dengan alasan-alasan. Apalagi kepindahan mereka itu dibeking oleh oknum. Namun oknum itu bukan pemerintah karena pemerintah sudah komit. Yang membekingi adalah orang-orang besar juga. Saya tak bisa sebutkan," jelas Muslim.
Menurut dia, guru yang bisa ditempatkan kawasan hinterland adalah yang merasa mempunyai tanggung jawab terhadap dunia pendidikan. Mereka akan tahu bagaimana psikologi anak-anak di hinterland yang sangat butuh perhatian khusus.
"Mereka akan punya rasa bertanggungjawab dengan kondisi anak-anak. Kuncinya satu, yaitu komit. Kalau guru komit untuk bisa memberi ilmu, maka mereka tak akan masalah ditempatkan dimana saja. Walaupun itu Hiterland yang sangat terpencil," kata Muslim.
BATAM - Guru-guru di Batam banyak yang enggan ditempatkan di kawasan hinterland. Padahal Pemko Batam sudah memberikan sejumlah fasilitas untuk membuat
BERITA TERKAIT
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation
- Banyak R3 Tidak Lulus Seleksi PPPK Guru Tahap 1, Bagaimana Honorer Database Bisa Tuntas