Guru di Papua Ditembak Mati KKB, PGRI Keluarkan 5 Pernyataan Sikap

jpnn.com, JAKARTA - PGRI mengutuk keras penembakan terhadap guru SMPN 1 Julukoma, Kabupaten Puncak, Papua, Yonatan Randen.
Yonatan ditembak mati Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Jumat (9/4).
"Untuk kesekian kalinya, beberapa guru di daerah konflik kembali menjadi korban kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata. Kami sangat menyesalkan kejadian ini," kata Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi dalam pernyataan resminya, Sabtu (10/4).
Dia menyebutkan, sehari sebelumnya seorang guru sekolah dasar bernama Oktovianus Rayo juga ditemukan tewas di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Atas beberapa kejadian tersebut, Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Mengutuk keras atas penembakan yang menyebabkan tewasnya dua orang guru di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua dalam dua hari berturut-turut.
2. PGRI juga sangat menyesalkan terjadinya pembakaran terhadap 3 gedung sekolah (SD Jambul, SMPN 1, dan SMAN 1 Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua) dan rumah guru pada Kamis (8/4).
3. Guru adalah penyuluh peradaban bangsa yang mengabdikan diri untuk mencerdaskan generasi bangsa sehingga harus dilindungi dalam menjalankan tugasnya.
PB PGRI mengeluarkan pernyataan sikap atas penembakan terhadap guru di Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
- Kasus Senjata Api untuk KKB: 7 Tersangka Ditangkap di Jatim, Yogyakarta, Papua Barat
- 3 Warga Bojonegoro Produksi Senjata Api untuk KKB
- Terungkap Alur Penyelundupan Senjata Produksi Pindad Oleh Eks TNI AD untuk KKB
- KKB Memodali Mantan Anggota TNI Rp 1,3 Miliar untuk Beli Senjata dan Amunisi
- Satgas Damai Cartenz Buru Komandan KKB yang Kabur dari Lapas Wamena
- Usulan Amnesti terhadap Napi KKB Sudah Disampaikan kepada Prabowo