Guru Didiklat Kewirausahaan untuk Siswa Disabilitas
Minggu, 08 Juli 2012 – 19:28 WIB

Guru Didiklat Kewirausahaan untuk Siswa Disabilitas
JAKARTA--Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (PKLK) Kemendiknas bekerjasama dengan Ciputra Entrepreneurship Center menggelar sertifikasi kompetensi ketrampilan khusus kepada sebanyak 140 guru berkebutuhan khusus dari 33 provinsi di seluruh Indonesia. Proses seritifkasi ini diikuti oleh para instruktur ketrampilan tata boga, tata busana, dan kecantikan. "Maka itu, dengan adanya sertifikasi dan pembekalan intruktur tentang kewirausahaan, diharapkan dapat mentransfer ilmu entrepreneuership kepada peserta didiknya. Sehingga para penyandang disabilitas dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhannya," ujar Mudjito.
"Kegiatan yang diikuti oleh para instruktur sekolah berkebutuhan khusus ini memang bertujuan untuk mempersiapkan anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki ketrampilan khusus yang akan memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan karena memiliki kompetensi dasar yang dibutuhkan," ungkap Direktur Pembinaan PKLK, Mudjito di Jakarta, Minggu (8/7).
Baca Juga:
Menurutnya, meskipun Indonesia sudah memiliki Undang-Undang Tenaga Kerja yang memberikan peluang kepada orang berkebutuhan khusus untuk memasuki dunia kerja dengan ketentunya sekurang-kurangnya 1 persen dari total jumlah karyawan di perusahaan tersebut , ternyata sulit diwujudkan. Orang berkebutuhan khusus tetap sulit untuk mendapatkan kesempatan tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA--Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (PKLK) Kemendiknas bekerjasama dengan Ciputra Entrepreneurship
BERITA TERKAIT
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025
- Kolaborasi RSIJCP, FKUI, dan RSCM Dorong Inovasi Medis dan Pendidikan Kedokteran