Guru Diniyah Minta Ikut Sertifikasi
Kamis, 06 Juni 2013 – 20:59 WIB
Anggota Komisi X DPR RI itu menjelaskan bahwa sebelum adanya Republik Indonesia, yang namanya Madrasah Diniyah Takmiliyah dalam Pondeok Pesantren sudah ada. Bahkan dia menyebut Madrasah Diniyah bukan saja berkontribusi dalam dunia pendidikanm tapi juga kemerdekaan Republik Indonesia.
"Saya minta pada Pak Menteri selaku pengguna anggaran pendidikan yang berasal dari 20 persen APBN. Lebih Rp 350 triliun anggaran pendidikanm masa Rp 3 miliar saja tidak bisa diberikan untuk guru Diniyah, itu ada apa," ujar politisi Golkar itu.
KH Nasruddin menegaskan konferensi nasional FKDT itu memang bertujuan untuk merumuskan rekomendasi yang disampaikan pada pemerintah melalui Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kami minta disejajarkan dengan sekolah-sekolah lain dalam perhatian pemerintah. BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sejajar, Ustad dan Ustadzah pengajar yang memenuhi syarat ketentuan agar bisa ikut sertifikasi guru. Ini penting dalam rangka meningkatkan mutu Diniyah," katanya menyampaikan tuntutan.
BREBES - Sekolah dan guru yang tergabung dalam Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) mendesak pemerintah memberikan perhatian yang sama dengan
BERITA TERKAIT
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation