Guru Honor Diintimidasi
Rp40 Miliar Siap Dikucurkan
Sabtu, 23 April 2011 – 15:09 WIB

Guru Honor Diintimidasi
SAMARINDA – Polemik keterlambatan pembayaran insentif guru di Samarinda kian melebar. Belum lagi insentif itu cair, sejumlah guru honor mengaku diintimidasi karena aksi mereka menuntut hak. Dikatakan, pengurangan jam belajar adalah intimidasi yang paling memungkinkan. Padahal, kata dia, pendapatan guru honor hanya mengandalkan jam belajar dan insentif. Untuk satu jam mengajar, setiap guru honor mendapat bayaran antara Rp 2.500 hingga Rp 3.000. Jika dalam sepekan mereka mendapat jam mengajar penuh atau 24 jam sepekan, take home pay dalam sebulan sekitar Rp 400 ribu.
Informasi ini sebelumnya disampaikan di dalam pertemuan antara guru yang berstatus pegawai tidak tetap harian (PTTH) dengan Pemkot Samarinda yang difasilitasi DPRD. Sejumlah guru mengaku, diintimidasi kepala sekolah (kepsek). Bentuk intimidasinya macam-macam, mulai mengancam memberhentikan hingga pengurangan jam belajar.
Baca Juga:
Dikonfirmasi hal ini, Ketua Forum Solidaritas PTTH Samarinda Wahyuddin membenarkan. “Bahkan ada oknum dari Disdik (Dinas Pendidikan) yang datang ke sekolah. Di beberapa sekolah negeri kami mendapat laporan, kepsek mengintimidasi,” terangnya seperti diberitakan Kaltim Post (grup JPNN).
Baca Juga:
SAMARINDA – Polemik keterlambatan pembayaran insentif guru di Samarinda kian melebar. Belum lagi insentif itu cair, sejumlah guru honor mengaku
BERITA TERKAIT
- Lestari Moerdijat Tekankan Transparansi Penyaluran Beasiswa PIP Harus Dikedepankan
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak