Guru Honorer Desak Unifah Mundur sebagai Ketum PB PGRI
jpnn.com, JAKARTA - Posisi Unifah Rosyidi sebagai ketua umum PB PGRI (Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia) digoyang guru honorer. Mereka mendesak agar Unifah mundur dari jabatannya sebagai ketua umum.
"Kami desak Bu Unifah mundur sebagai ketum PB PGRI karena krisis kepemimpinan," kata Dr Andi Asrun SH, pengacara guru honorer lewat pesan singkatnya yang diterima JPNN, Kamis (3/1).
Asrun yang juga anggota PB PGRI ini mengungkapkan, telah bersurat kepada Unifah tentang masalah guru honorer. Namun, dijawab dengan bahasa kekuasaan “menghadap dan berikan klarifikasi dan penjelasan”.
"Saya tidak perlu diminta penjelasan dan klarifikasi terhadap tiga surat usulan saya untuk audit eksternal, penghargaan kepada Prof Surya dengan penamaan ruang Prof Surya di ruang rapat lantai dasar, dan penyelesaian tuntutan hak pegawai PGRI atas nama alm Ngadirun," tuturnya.
Hari ini, lanjutnya, dia akan ke PGRI untuk minta Unifah mundur dari ketum PB PGRI. PGRI tidak bisa dipimpin ketua umum yang tidak paham aspirasi guru honorer. Ketua umum dinilai lebih mengutamakan harmoni bersama pemerintah dan mengeluarkan kebijakan serta aturan merugikan anggotanya.
"Unifah adalah ketua yang tidak peduli dengan guru honorer yang tiga hari berjemur (aksi unjuk rasa, red) di depan Istana Merdeka dan tidak disapa presidennya. Ketum PGRI di mana nurani dan pembelaan Anda kepada para guru yang dibayar Rp 300 ribu per bulan. Guru honorer/PTT berkeringat tapi keringatnya tidak dibayar secara manusiawi," serunya.
BACA JUGA: Simak nih Kalimat Menteri Syafruddin untuk Tenaga Honorer
Guru honorer lewat kuasa hukumnya Andi Asrun, mendesak Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi mengundurkan diri.
- Kabar Gembira, Sebentar Lagi Saldo Rekening Guru Bakal Bertambah
- Honorer Desak Prabowo Angkat Guru & Tendik Jadi PPPK Penuh Waktu
- Gaji PPPK Paruh Waktu Maksimal Rp350 Ribu per Bulan, Oh
- Honorer R3 Tendik Minta Usulan Formasi Tambahan PPPK Tahap 2, Dimohon
- Kabar Terbaru Guru Honorer Supriyani yang Gagal PPPK 2024, Semoga Bukan Sekadar Janji
- Puluhan Tahun Digaji Seadanya, Guru Honorer di Jawa Barat Menjerit