Guru Honorer di Sukabumi Dibunuh, Ketua PGRI Menyoroti Peran Organisasi
jpnn.com, JAKARTA - Seorang guru honorer warga Tegalbuleud, Sukabumi, Jawa Barat, bernama Edi Hermawan (38), menjadi korban pembunuhan saat malam takbiran, Rabu 12 Mei 2021 lalu.
Edi tewas dengan kondisi tubuhnya penuh luka akibat sabetan senjata tajam jenis samurai.
Pelaku pembunuhan inisial TRP sudah tertangkap pada Jumat (14/5) sore. Berdasar keterangan pihak kepolisian, motif pelaku melakukan pembunuhan karena tidak mampu membayar utangnya kepada Edi. Utang-piutang berawal dari iming-iming pelaku terkait pendaftaran CPNS.
Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Dudung Nurullah Koswara menyampaikan keprihatinannya atas tragedi yang dialami guru honorer dan operator sekolah tersebut.
Dudung menyebut, peristiwa di Sukabumi hanyalah gunung es persoalan yang dihadapi para guru honorer.
"Mengerikan sekali. Bisa jadi ada ratusan atau ribuan masalah guru yang tidak muncul ke permukaan," kata Dudung kepada JPNN.com, Sabtu (15/5).
Dia menyebutkan, masalah guru adanya di satuan pendidikan. Setiap satuan pendidikan biasanya berada dalam wilayah ranting dan cabang.
Guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, ketua ranting dan ketua cabang adalah eksosistem pendidikan dan organisasi.
Terbunuhnya guru honorer di Sukabumi menurut Ketua PB PGRI Dudung merupakan peristiwa mengerikan.
- Kabar Gembira, Sebentar Lagi Saldo Rekening Guru Bakal Bertambah
- Ajinomoto dan Baznas Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi
- Honorer Desak Prabowo Angkat Guru & Tendik Jadi PPPK Penuh Waktu
- Gaji PPPK Paruh Waktu Maksimal Rp350 Ribu per Bulan, Oh
- Merasakan Hyundai Santa Fe Hybrid, Cocok Diajak Perjalanan Jauh
- Honorer R3 Tendik Minta Usulan Formasi Tambahan PPPK Tahap 2, Dimohon