Guru Honorer Hanya Digaji Rp 200 Ribu, Tiap Hari Lewati Bukit Terjal ke Sekolah
jpnn.com, SITUBONDO - Empat Guru Tidak Tetap (GTT) atau honorer yang mengajar di Filial Kerpang, SDN 8 Curah Tatal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, nekat meninggalkan puluhan murid di sekolah.
Itu terjadi karena para GTT tersebut gelisah tak juga diangkat status menjadi PNS oleh pemerintah.
Tanpa pendamping dalam proses kegiatan belajar mengajar, akibatnya selama kurang lebih 8 bulan, puluhan siswa siswi dari kelas 1 dan kelas 6 di SD setempat menjadi telantar.
BACA JUGA : Baca ! Ada Kabar Gembira Terkait Honor GTT dan PTT
Sesekali mereka berkunjung ke sekolah untuk sekadar membersihkan kelas dan berharap guru kembali lagi untuk mengajar.
Namun meski tak ada guru pengajar, puluhan siswa siswi ini masih tetap melakukan pembelajaran di rumah masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo, Fathorrahman, meninjau lokasi SDN 8 Curah Tatal dan berjanji segera mengatasi masalah ini, agar proses belajar mengajar segera berjalan.
Sudah delapan bulan tak ada kegiatan belajar karena para guru honorer memilih berhenti mengajar.
- Kabar Gembira, Sebentar Lagi Saldo Rekening Guru Bakal Bertambah
- Honorer Desak Prabowo Angkat Guru & Tendik Jadi PPPK Penuh Waktu
- Gaji PPPK Paruh Waktu Maksimal Rp350 Ribu per Bulan, Oh
- Honorer R3 Tendik Minta Usulan Formasi Tambahan PPPK Tahap 2, Dimohon
- Kabar Terbaru Guru Honorer Supriyani yang Gagal PPPK 2024, Semoga Bukan Sekadar Janji
- Puluhan Tahun Digaji Seadanya, Guru Honorer di Jawa Barat Menjerit