Guru Honorer Merasa Diperlakukan seperti Permen Karet

jpnn.com, JAKARTA - Para guru honorer di sejumkah daerah terus memperjuangkan haknya. Seperti yang dilakukan 2500 guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) se-Kabupaten Jember yang menggelar demo d depan Pendopo bupati menuntut keadilan.
Aksi yang dilakukan pada Senin (26/11) itu menurut Pengurus Forum Honorer K2 Persatuan Guru Republik Indonesia (FHK2 PGRI) Riyanto Agung Subekti alias Itong menuntut bupati Jember menerbitkan SK bagi GTT untuk bisa mengikuti sertifikasi guru dan meningkatkan kesejahteraan mereka sesuai dengan upah minimum regional.
"Demo kali ini didukung sepenuhnya PGRI Kabupaten Jember karena prihatin dengan keberadaan nasib GTT dan PTT. GTT dan PTT menolak jika dijadikan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)," kata Itong kepada JPNN, Rabu (28/11).
Dia menyebutkan, selama ini honorer hanya dianggap permen karet pemerintah. Habis manis sepah dibuang. Itu sebabnya, seluruh honorer khususnya yang ada di Jawa Timur agar merapat ke PGRI di daerah masing-masing untuk berkoordinasi dan berjuang bersama-sama.
"Honorer jangan mau dibohongi oleh orang-orang yang punya kepentingan terselubung. Mari rapatkan barisan berjuang bersama mendapatkan status PNS," tandasnya. (esy/jpnn)
Para guru honorer terus memperjuangkan haknya, termasuk antara lain masalah gaji yang layak.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Mendikdasmen: Tunjangan Guru Honorer Non-Serdik Tidak Dihitung dari Januari
- Mendikdasmen Ungkap Kategori Guru Honorer yang akan Ditransfer Tunjangan Bulanan
- Mei, 785 Ribu Guru Honorer Non-Sertifikasi Terima Tunjangan Langsung ke Rekening
- 71.166 Guru Honorer Kantongi Rp 2 Juta per Bulan, Langsung Masuk Rekening
- Surat Kemendagri & KepmenPAN-RB Jadi Senjata Honorer R2/R3 Diangkat PPPK Paruh Waktu, Faktanya?
- Begini Kebiadaban OPM terhadap Guru Honorer dan Nakes di Yahukimo